Dampak terhadap Hasil Tanaman yang Diirigasi dengan Air yang Diolah dengan Sistem Pasif dan Pemurnian Tingkat Lanjut

Dampak terhadap Hasil Tanaman yang Diirigasi dengan Air yang Diolah dengan Sistem Pasif dan Pemurnian Tingkat Lanjut

ABSTRAK
Pertumbuhan populasi dan kekeringan mengurangi ketersediaan air untuk pertanian, sehingga sumber air alternatif menjadi krusial. Studi ini mengevaluasi efek irigasi lobak dan ketumbar dengan air limbah domestik yang diolah dalam sistem pasif (PS) dan pemurnian lanjutan (PS + A). Air PS memenuhi standar kualitas irigasi lokal yang menampilkan (per liter) 2,0 mg lemak, minyak, dan lemak (FOG), 33,5 mg kebutuhan oksigen kimia (COD), 31 mg total nitrogen anorganik (TIN) dan 2700 E. coli sebagai jumlah yang paling mungkin, di antara variabel lainnya. PS + A menunjukkan pengurangan 80% FOG, 42% COD, 20% TIN, dan 95% E. coli yang ada dalam air PS. Irigasi dengan PS, PS + A dan air ledeng menghasilkan hasil panen 3,9 ± 4,2 g, 4,8 ± 3,9 g dan 0,4 ± 0,3 g per tanaman lobak, dan 2,4 ± 1,2 g, 1,9 ± 1,0 g dan 0,2 ± 0,1 g per tanaman ketumbar, berturut-turut. Jumlah tanaman ketumbar dengan daun lebih besar dari 40 mm berbeda secara signifikan saat irigasi PS (22) atau PS + A (13). Tidak ada perbedaan ukuran yang diamati pada daun atau akar lobak menggunakan PS atau PS + A. Di tanah, tidak ada perbedaan dalam pH, kapasitas menahan air, kapasitas tukar kation dan proporsi lanau, lempung dan pasir yang ditemukan setelah irigasi dengan PS, PS + A atau air ledeng setelah 35 hari.

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *