Abstrak
Kaktus pakan ternak merupakan makanan utama yang tumbuh di daerah kering dan semikering, dan berfungsi sebagai nutraseutika bagi manusia dan sumber nutrisi bagi ruminansia. Namun, terlalu banyak mengonsumsinya dalam makanan ruminansia dapat menyebabkan gangguan nutrisi seperti diare. Ulasan ini mengkaji sifat kimia, gula, dan mikrobiota kaktus pakan ternak dan kaitannya dengan mikroba patogen pada ruminansia. Penelitian terkini telah mengaitkan diare pada hewan dengan kontaminasi kaktus pakan ternak dengan mikroorganisme patogen. Hal ini disebabkan oleh karakteristik kimia tanaman, seperti kadar air yang tinggi dan karbohidrat netral yang larut dalam deterjen (NDSC). Karakteristik ini menjadikan kaktus pakan ternak sebagai substrat yang cocok untuk perkembangan Escherichia coli dan patogen lain dalam pakan ternak. Selain itu, laju alirnya yang tinggi dapat mendukung pertumbuhan mikroorganisme patogen dan oportunistik di usus kecil dan besar ruminansia, yang menyebabkan diare. Untuk mengurangi gangguan nutrisi ini, terutama dalam pengelolaan petani kecil, penyertaan kaktus dalam makanan harus seimbang. Praktik seperti menggunakan ukuran partikel yang lebih besar, termasuk sumber makanan dengan NDSC yang lebih rendah dan kandungan serat yang lebih tinggi, dan silase dapat mengurangi kejadian gangguan gizi pada hewan yang diberi diet yang mengandung kaktus hijauan. Langkah-langkah pelengkap, seperti peningkatan kebersihan dan pengurangan waktu paparan kaktus yang dihancurkan ke udara, sangat penting untuk meminimalkan risiko lebih lanjut. Praktik-praktik ini memungkinkan penyertaan proporsi kaktus hijauan yang lebih tinggi secara aman dalam diet ruminansia, memastikan kesehatan dan produktivitas hewan. © 2025 Society of Chemical Industry.
Kaktus pakan ternak dan pertumbuhan mikroorganisme patogen pada ruminansia
