Menilai kesenjangan pemulihan dalam restorasi hutan di Kawasan Hutan Atlantik Brasil

Menilai kesenjangan pemulihan dalam restorasi hutan di Kawasan Hutan Atlantik Brasil

Abstrak

  1. Keanekaragaman hayati berfungsi sebagai pengganti berbagai layanan ekosistem yang dapat diwujudkan melalui pemulihan hutan, yang memberi manfaat bagi manusia dan lingkungan. Kami menyelidiki besarnya ketidaklengkapan pemulihan keanekaragaman hayati (yaitu kesenjangan pemulihan) dalam pemulihan hutan di Hutan Atlantik Brasil, yang selanjutnya disebut sebagai Hutan Atlantik.
  2. Kami melakukan meta-analisis untuk menganalisis bagaimana kekayaan spesies dan kelimpahan spesies mikroorganisme tanah, invertebrata, dan tumbuhan vaskular, serta struktur vegetasi, pulih melintasi gradien utama dalam kondisi lingkungan dan gangguan yang disebabkan manusia.
  3. Studi kami menunjukkan bahwa restorasi hutan di Hutan Atlantik menghadapi kesenjangan keanekaragaman hayati yang mencolok dalam kekayaan spesies di area restorasi pasif dan aktif. Namun, struktur vegetasi berpotensi mencapai tingkat referensi dalam 25–50 tahun. Jenis hutan memengaruhi pemulihan kelimpahan spesies di area restorasi aktif, dengan hutan lebat menunjukkan kesenjangan terbesar. Demikian pula, kelompok taksonomi memengaruhi kesenjangan kekayaan spesies di area restorasi pasif, dengan invertebrata menunjukkan kesenjangan terbesar. Usia hutan referensi dan penggunaan lahan masa lalu tidak secara signifikan memengaruhi hasil keanekaragaman hayati di kedua pendekatan restorasi. Namun, tingkat keanekaragaman hayati lebih rendah daripada hutan referensi pada berbagai tingkat faktor moderasi yang dianalisis.
  4. Sintesis dan aplikasi : Studi menunjukkan bahwa setelah 25–50 tahun, lokasi restorasi mengembangkan struktur vegetasi yang mirip dengan hutan referensi, terlepas dari pendekatan restorasi. Kekayaan spesies juga cenderung pulih dari waktu ke waktu, tetapi laju dan pola pemulihan berbeda antara pendekatan. Restorasi pasif mengikuti penurunan bertahap dan jangka panjang dalam kesenjangan pemulihan, sementara restorasi aktif menunjukkan lintasan yang kurang jelas. Penggunaan lahan masa lalu adalah prediktor terkuat pemulihan keanekaragaman hayati, terutama untuk struktur vegetasi. Usia restorasi, jenis hutan, dan kelompok taksonomi memainkan peran yang lebih moderat tetapi menjelaskan variasi yang signifikan dalam kategori tertentu dari setiap variabel. Temuan ini menyoroti pentingnya intervensi yang ditargetkan untuk meningkatkan hasil restorasi dan kebutuhan untuk memprioritaskan upaya berdasarkan tujuan restorasi tertentu. Hasil kami menekankan pentingnya menetapkan tujuan yang realistis dan spesifik takson dan memberikan metrik untuk memandu alokasi sumber daya berdasarkan kesenjangan pemulihan dan jadwal.

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *