Table of Contents
Abstrak
- Perubahan iklim berdampak besar pada hewan ektotermik, yang menderita kondisi termal suboptimal di daerah asalnya atau menyebar ke lokasi yang sebelumnya tidak tersedia. Namun, sering kali diabaikan bahwa respons terhadap perubahan lingkungan kemungkinan besar terjadi pada tingkat populasi, bukan fenomena khusus spesies.
- Dua kelompok (Barat dan Timur) dari amphipod Ponto-Kaspia invasif Dikerogammarus villosus menyebar secara independen di Eropa dari dua populasi sumber yang terisolasi secara geografis dan berbeda secara genetik yang hidup di delta Danube dan Dnieper. Mereka diperkirakan akan bertemu dalam waktu dekat di perairan pedalaman Polandia. Hal ini menjadikan spesies ini model yang sempurna untuk menyelidiki variabilitas intraspesifik dalam respons terhadap perubahan lingkungan serta efek hibridisasi antara unit genetik yang berbeda pada sifat invasif.
- Kami mengukur laju metabolisme maksimal (MMR), laju metabolisme standar (SMR), dan cakupan aerobik (AS, ukuran performa fisiologis) D. villos us pada berbagai suhu (15 dan 25°C) dan kadar oksigen (9,5 atau 7,5 mg/L pada suhu 15 dan 25°C, masing-masing, dan 5,5 mg/L pada kedua suhu) untuk menguji perbedaan respons terhadap perubahan lingkungan di antara berbagai kelompok invasif dan hibridanya.
- Individu Kelompok Barat yang besar menunjukkan AS yang lebih rendah pada suhu tinggi, dibandingkan dengan suhu rendah dan individu kelompok Timur, sedangkan hewan kecil menunjukkan AS yang serupa terlepas dari suhu dan identitas kelompok. Selain itu, individu besar dari kedua kelompok mengalami penurunan MMR dan AS dalam kondisi oksigen rendah, sedangkan hewan kecil tidak mengubah parameter ini sebagai respons terhadap penurunan oksigen. Meskipun kelompok induk mengurangi AS mereka sebagai respons terhadap penurunan oksigen, AS hibrida tetap tidak berubah.
- Kesimpulannya, respons organisme terhadap perubahan iklim bergantung pada variasi intraspesifik, yang harus dipertimbangkan dalam penelitian yang terkait dengan topik ini. Lebih jauh, D. villosus tampak sensitif terhadap defisit oksigen dan perubahan suhu (terutama kelompok Barat dan individu besar), tetapi hibridisasi intraspesifik dapat meningkatkan toleransi lingkungan terhadap penyerbu.