Abstrak
Sorotan Penelitian Membahas: Li, L., Liu, J., Luo, Y., Sun, Y., Zhang, J., Wang, T., Zhu, N., Bao, Y., Xu, N., & Yan, Y. (2025). Peningkatan efek ‘pulau multifungsi’ semak yang disebabkan oleh penggembalaan dikaitkan dengan perubahan keragaman bakteri β tanah di padang rumput yang diserbu semak. Jurnal Ekologi Terapan , https://doi.org/10.1111/1365-2664.70025 . Peningkatan intensitas perambahan semak dan penggembalaan mengancam keanekaragaman hayati dan layanan ekosistem padang rumput di seluruh dunia. Memahami dampak penggembalaan pada struktur dan fungsi padang rumput yang diserbu semak sangat penting untuk konservasi dan pemulihan padang rumput. Penelitian terkini telah mulai meneliti pengaruh perambahan semak dan penggembalaan, secara tunggal atau kombinasi, pada fungsi ekosistem, tetapi sebagian besar dari penelitian tersebut terutama terkonsentrasi pada variabel fungsional individual di padang rumput. Dalam percobaan lapangan di Mongolia Dalam, Li dkk. (2025) mengambil pendekatan holistik untuk menilai multifungsi ekosistem padang rumput yang diserbu semak belukar di bawah penggembalaan dengan durasi berkisar antara 5 hingga hampir 40 tahun. Mereka menemukan bahwa keberadaan semak belukar secara substansial meningkatkan multifungsi ekosistem, sebuah fenomena yang disebut sebagai efek ‘pulau multifungsi’. Efek ‘pulau multifungsi’ semak belukar tersebut semakin diperkuat oleh penggembalaan, yang terkait erat dengan perubahan dalam keanekaragaman bakteri β tanah. Hasil ini menekankan peran mikrobiota tanah dalam memediasi efek penggembalaan pada multifungsi ekosistem, menawarkan kemungkinan sudut pandang baru untuk konservasi dan pemulihan padang rumput di wilayah yang diserbu semak belukar.
Multifungsionalitas padang rumput yang ditumbuhi semak belukar sebagai lahan penggembalaan
