Biokerak tersebar luas di lahan kering global dan memainkan peran penting dalam mengatur sifat tanah dan meningkatkan multifungsi ekosistem darat. Namun, pola distribusi spasial dan tutupan pada skala regional kurang dipahami, khususnya di wilayah non-hotspot seperti Cekungan Qaidam yang terisolasi, yang dicirikan oleh iklim kering hingga sangat kering, ekosistem gurun pegunungan, dan aksesibilitas terbatas. Kesenjangan ini menimbulkan tantangan signifikan untuk memahami dinamika biokerak, kontribusinya terhadap fungsi ekosistem, dan strategi konservasinya.
Kami mensurvei 108 lokasi di seluruh Cekungan Qaidam (~275.000 km 2 ) menggunakan desain pengambilan sampel dekat-grid untuk menilai keberadaan dan tutupan biokerak, dan kemudian menggabungkan data survei dengan faktor lingkungan untuk memodelkan distribusi biokerak dan memproyeksikan pergeseran yang disebabkan oleh iklim pada resolusi 90 m menggunakan model Hutan Acak.
Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa biokerak saat ini menutupi rata-rata 12,4% dari Cekungan Qaidam, dengan biokerak yang didominasi oleh sianobakteri, lumut kerak, dan lumut kerak menempati 2,0%–5,5%, terutama di sepanjang tepi timur dan selatan. Penutupan biokerak terutama didorong oleh pola presipitasi dan vegetasi. Pada tahun 2050, perubahan iklim diproyeksikan menyebabkan sedikit penurunan bersih dalam penutup biokerak (1,0%–2,0%) tetapi mendorong pergeseran distribusi yang besar. Pinggiran cekungan kemungkinan akan mengalami degradasi biokerak yang meluas karena pemanasan dan pengeringan, dengan cakupan berkurang sebesar 8,2%–8,7%, sementara penutup biokerak di zona tengah-timur diproyeksikan meningkat sebesar 14,1%–15,4% karena peningkatan presipitasi.
Sintesis dan aplikasi . Peta biokerak beresolusi tinggi kami menetapkan dasar untuk pemantauan, pengelolaan, dan penilaian biokerak di Cekungan Qaidam. Hasilnya menggarisbawahi pentingnya mempertimbangkan heterogenitas spasial dalam pergeseran distribusi biokerak di bawah perubahan iklim dan menerapkan strategi perlindungan dan pemulihan adaptif. Kami merekomendasikan untuk memprioritaskan konservasi area yang diproyeksikan mengalami penurunan biokerak dengan memperluas batas cadangan yang ada, sambil mempromosikan pemulihan di wilayah dengan kondisi masa depan yang menguntungkan melalui teknik inokulasi yang ditargetkan. Studi kami memberikan wawasan utama untuk evaluasi dan konservasi biokerak di seluruh ekosistem lahan kering global.