Efek dosis-respon penambahan produk samping agroindustri dalam makanan terhadap fermentasi rumen in vitro dan produksi metana

Efek dosis-respon penambahan produk samping agroindustri dalam makanan terhadap fermentasi rumen in vitro dan produksi metana

Abstrak
LATAR BELAKANG
Karena agroindustri menghasilkan sejumlah besar produk sampingan secara global, diakui bahwa ada kebutuhan untuk mengatasi masalah lingkungan yang terkait dengan pembuangannya dan persaingan sumber daya antara makanan untuk manusia dan pakan untuk hewan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi, in vitro , efek dari berbagai produk sampingan dari agroindustri pada fermentasi rumen dan emisi metana. Sampel dikumpulkan dari berbagai industri pengolahan makanan, termasuk ampas apel merah dan hijau (RAP, GAP), bungkil biji rami (HC), kulit kopi (CH), ampas kopi (CG), kompos jamur bekas (SMC) dan biji-bijian kering penyulingan dengan zat terlarut (DDGS). Dalam dosis 100, 200 dan 300 g kg −1 , produk sampingan yang diuji diinkubasi dalam cairan rumen, di mana produk sampingan menggantikan substrat dalam jumlah yang sama.

HASIL
Produksi gas (GP) dan kecernaan bahan kering (DMD) menurun secara linear untuk sebagian besar produk sampingan yang diuji dengan peningkatan dosis ( P  < 0,001), sementara konsentrasi NH 3 -N meningkat secara linear. Penurunan linear diamati dalam produksi CH 4 dengan peningkatan dosis semua produk sampingan ( P  < 0,05). Pengurangan produksi CH 4 berkisar antara 21,4% hingga 33,6% pada dosis 100–300 g kg −1 , tetapi pengurangan hanya diamati pada dosis 100 g kg −1 ketika produksi CH 4 dikoreksi dengan bahan kering yang dicerna ( P  < 0,05). RAP, GAP dan HC lebih tinggi daripada CH, CG dan SMC untuk perbandingan parameter kunci termasuk DMD, GP dan asam lemak volatil. Efek mitigasi metana yang lebih baik diamati untuk RAP, GAP dan HC daripada untuk kelompok kontrol dan CH, CG dan SMC.

KESIMPULAN
Sebagian besar produk sampingan yang diuji ditemukan sebagai pilihan potensial untuk mengganti bahan pakan konvensional tetapi tidak boleh melebihi dosis 200 g kg −1 . © 2025 Penulis. Jurnal Ilmu Pangan dan Pertanian yang diterbitkan oleh John Wiley & Sons Ltd atas nama Society of Chemical Industry.

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *