Abstrak
LATAR BELAKANG
Pemanasan global, cuaca ekstrem, dan gangguan rotasi tanaman sering kali menyebabkan keterlambatan penanaman gandum musim dingin, yang berdampak pada hasil panen. Strategi pengelolaan seperti pemupukan dan peningkatan kerapatan tanam dapat mengurangi dampak ini, tetapi efektivitasnya belum dipahami dengan baik. Kami melakukan meta-analisis menggunakan data dari 95 penelitian untuk menilai dampak praktik penanaman dan pengelolaan yang terlambat terhadap hasil panen dan komponen gandum musim dingin di Tiongkok.
HASIL
Temuan kami menunjukkan bahwa penaburan yang terlambat memperpendek periode pertumbuhan gandum musim dingin sekitar 16 hari, mengurangi akumulasi bahan kering dan, dengan demikian, hasil gandum musim dingin (sebesar 9,77%). Khususnya, penaburan yang terlambat memiliki dampak paling substansial pada jumlah bulir (SN), menguranginya sebesar 9,33%, sedangkan jumlah gabah per bulir (GN) tidak menunjukkan efek yang signifikan, dan berat seribu gabah (TGW) menurun sebesar 1,17%. Meningkatkan kerapatan tanam dapat mengimbangi penurunan SN, dan pupuk nitrogen tambahan dapat mengimbangi penurunan GN. Menggabungkan peningkatan kerapatan tanam dengan irigasi atau peningkatan aplikasi nitrogen dapat menghasilkan hasil gandum yang ditanam terlambat dan yang ditanam normal yang sebanding. Selain itu, menggunakan mulsa film plastik setelah penaburan yang tertunda bahkan dapat melampaui hasil penaburan normal dalam beberapa aspek, mencapai SN dan TGW yang sebanding dan melampaui penaburan normal dalam GN.
KESIMPULAN
Studi kami menggarisbawahi bahwa penanaman gandum musim dingin yang terlambat mengakibatkan berkurangnya hasil panen, tetapi praktik pengelolaan budidaya yang tepat dapat secara efektif meringankan dampak buruk ini. © 2025 Society of Chemical Industry.